Manado, Merdeka17.id – Kepala Dinas Kepemudaan dan Olah Raga Daerah Provinsi Sulawesi Utara Jemmy Ringkuangan mengaku adalah orang yang memberikan perintah tebang dan bertanggung jawab atas dibabatnya beberapa pohon termasuk mahoni di Gelora Wolter Mongisidi Sario Manado yang terjadi beberapa waktu lalu.
Hal ini diakui Jemmy Ringkuangan kepada media ini di ruang kerjanya pada Rabu, 14 Mei 2025 pukul 14.42 WITA. Dalam wawancara yang berlangsung sekitar 30 menit ini Jemmy Ringkuangan memberikan empat alasan tindakannya.
Pertama, perkembangan situasi alam yang terjadi akhir-akhir ini, yakni angin kencang dan hujan deras yang mana menyebabkan dahan patah dan hampir menimpa anak kecil. “Pohon yang lurus, tidak kami tebang. Tapi perintah kami, yang bengkok ke dalam.”
Kedua, adanya laporan bahwa ada kendaraan yang rusak karena ditimpa bagian pohon. “Saya melihat situasi. Saat orang berolah raga, kalau diliputi rasa ketakutan–was-was saat barang miliknya tidak aman ketika angin, curah hujan tinggi, red– lantas kena masalah, siapa yang disalahkan? Jelas kami sebagai pemerintah,” katanya seraya menambahkan, “Yang membahayakan kami tebang. Kalau tidak, buat apa ditebang?”
Ketiga, pihaknya bukan hanya menebang saja. Setiap pohon yang ditebang, diganti dengan menanam pohon yang baru. “Kami ganti, tanam pohon tabebuya; sakuranya Indonesia,” kata Jemmy Ringkuangan meyakinkan.
Alasan keempat, lintasan atlit akan diperbaiki dari enam menjadi delapan lintasan atlit sesuai standar nasional. Untuk itu, akan terjadi perluasan lahan hingga ke Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Utara lama. “Jadi otomatis itu akan dipotong semua,” kata Jemmy Ringkuangan.
Itulah empat alasan sehingga Jemmy Ringkuangan harus memberi perintah tebang beberapa pohon termasuk mahoni di Gelora Wolter Mongisidi. Sayangnya, dia agak bingung ketika didesak, kapan anggaran perbaikan lintasan atlit akan turun; tahun ini, atau tiga tahun depan?***
Pewarta: Iwan Ngadiman