UNGKAPAN sarat makna mendalam ini dilontarkan oleh Kepala BGP Provinsi Sulut Arianto Batara ketika membuka acara Peningkatan Kapasitas Pegawai dan Aktor Penggerak Untuk Mendukung Program Prioritas Kemdikbudristek di Lantai 2 Hotel Tropicana Bandung pada Minggu, 10 Maret 2024 lalu.
Acara yang dikemas rapi oleh para anak muda kreatif dari BGP Provinsi Sulut dalam paket capacity building (peningkatan kapasitas) insan Kemdikbudristek khususnya BGP Provinsi Sulut beserta para Aktor Penggerak (Duta Teknologi, Guru Penggerak, dan penggerak-penggerak lainnya) berlangsung selama 3 hari. “Bingkai besar kegiatan ini sebetulnya berbicara tentang sumber daya manusia,” ungkap Arianto Batara.
Menurutnya, berdasarkan kegiatannya maka ada 2 jenis perilaku manusia. Pertama, berdasarkan apa yang dilakukan maka kita cenderung melakukan sesuatu itu karena dilihat oleh orang; dan kedua, keberadaan kita sebagai manusia yang melakukan sesuatu karena sinerginya.
Capacity building adalah proses membantu individu atau kelompok untuk mengidentifikasi, menemukan permasalahan, menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah dan melakukan perubahan. “Harus ada transformasi. Harus ada perubahan. Dan perubahan itu dimulai dari kesadaran. Kalau tidak pernah sadar maka tidak akan pernah berubah,” tandas Arianto Batara yang dikenal sangat disiplin.
Dalam capacity building ini ada kegiatan outdoors berupa permainan-permainan sehingga ditemukan refleksi-refleksi yang harus dinikmati. “Kita akan bermain sambil belajar. Ada refleksi: ‘Apa sebetulnya tujuan saya hadir di bumi?’,” kata Arianto Batara.
Baginya, Tuhan nyanda pernah mo bakusedu kong taroh torang di dunia ini bukan karena rancangan kecelakaan. “Tuhan inginkan kita bermakna dalam hidup kita. Baik Aktor Penggerak, petugas kebersihan, petugas keamanan, sopir, ataupun jabatan apa kita masing-masing, semuanya itu ada kontribusinya.”
“Mari kita berkontribusi untuk kemajuan lembaga kita dan pastinya melalui kontribusi kita itu akan banyak peningkatan, penjaminan mutu juga termasuk dalam hal peningkatan kompetensi guru,” ajak Arianto Batara menutup sambutannya.
Refleksi Keluarga
Sebagai penutup, para peserta disajikan materi tentang refleksi keluarga oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) BGP Provinsi Sulut Yunita Batara-Mose, S.T., M.Pd.. Dalam penyajiannya, materi diberikan sangat santun dan menyentuh kalbu sehingga berhasil menarik minat peserta terutama para bapak.
Hadir dalam acara ini, Kasubag Umum BGP Provinsi Sulut Febe Langi, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) BGP Provinsi Sulut Yunita Mose, S.T., M.Pd., Wakil Ketua DWP BGP Provinsi Sulut Dr. Leviane Jackelin Hera Lotulung, S.Sos., M.I.Kom., dan Bendahara DWP BGP Provinsi Sulut Daice Daloma, S.Pd..***
Pewarta: Iwan Ngadiman