Manado, Merdeka17.id – Sebanyak 781 murid SMA Negeri 9 Manado mengikuti acara Penamatan Murid Kelas XII pada Senin, 19 Mei 2025 di Auditorium Unsrat. Kegiatan yang dimulai pukul 08.30 WITA dihadiri oleh mantan kepala sekolah, para orang tua murid, guru, tenaga kependidikan, dan undangan lainnya.
Diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan doa oleh Pdt. Ferra Sofina Karundeng, M.Th.–Ketua BPMJ GMIM Mahanaim Airmadidi Atas.

Selanjutnya, laporan kegiatan oleh Ketua Panita Drs. Ida Ketut Alit, M.Pd.–yang juga adalah Wakasek Urusan Kesiswaan– mengatakan bahwa kegiatan ini dibiayai sepenuhnya oleh SMA Negeri 9 Manado.
“Kegiatan ini bukan sekedar seremoni tapi moment yang sarat makna. Ini adalah titik perpisahan sekaligus titik awal untuk memulai masa depan,” ujar Ida Ketut Alit.
Pesan dan Kesan
Dilanjutkan dengan pesan dan kesan oleh Chevalier Daku dan Anastasya Tumadang. “Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak ibu guru yang menjadi pelita dalam kehidupan selama bersekolah, membimbing dan membentuk karakter yang lebih baik.”
Selanjutnya penampilan Nine’s Voice dengan One Moment in Time yang berhasil memukau penonton, yakni para undangan serta orang tua dengan aplaus panjang.

Pesan Orang Tua
Dilanjutkan dengan pesan mewakili orang tua oleh dr. Bismarck Joel Laihad, Konsultan Ginekolgi Onkologi, RSUP Prof. R.D. Kandou Manado. “Bersyukur kepada Tuhan atas capaian anak kami hingga penamatan ini. Terima kasih kepada bapak ibu guru karena telah mendidik anak-anak kami selama 3 tahun. Kami tidak mampu untuk membalas budi baik kalian.”

Sambutan Kepala Sekolah
Aplaus panjang diberikan para murid kepada Kepala Sekolah Hendra Jonna Massie saat menuju ke podium untuk memberikan sambutan. “Hari ini saya bangga melihat anak-anakku yang begitu ganteng dan cantik,” katanya mengawali sambutannya.
Ditambahkan, “Telah menuntaskan suatu babak penting mengakhiri satu jenjang pendidikan menengah. Tiga tahun bukanlah waktu yang singkat, bukan hanya belajar tentang pendidikan, tetapi kedisiplin, dan tumbuh menjadi individu yang mantap.”***
Pewarta: Debora Ngadiman