Merdeka17.id – Pertempuran Morotai adalah bagian dari Perang Pasifik yang dimulai pada tanggal 15 September 1944 hingga akhir perang pada Agustus 1945. Perang Pasifik, kadang-kadang disebut Perang Asia-Pasifik atau Teater Pasifik, adalah perang yang terjadi di Samudera Pasifik–termasuk pulau-pulaunya, dan di Asia.
Morotai adalah sebuah pulau kecil yang terletak di Halmahera Utara, Kepulauan Maluku. Sebelum perang pecah, dihuni oleh 9.000 penduduk dan belum dikembangkan secara komersial.
Jepang menduduki Morotai di awal tahun 1942 namun belum menempatkan pasukannya. Kala itu, pulau ini merupakan bagian dari Hindia Belanda dan diperintah oleh Belanda melalui Kesultanan Ternate.
Awal tahun 1944, Morotai menjadi wilayah penting bagi militer Jepang sebagai titik fokus untuk mempertahankan pendekatan selatannya ke Filipina. Pada bulan Mei 1944, Divisi ke-32 Angkatan Darat Kekaisaran Jepang tiba di Halmahera untuk mempertahankan pulau dan sembilan landasan udaranya.
Juli 1944, Jenderal Douglas MacArthur, komandan South West Pacific Area, memilih Morotai sebagai lokasi untuk pangkalan udara dan fasilitas angkatan laut yang diperlukan untuk mendukung pembebasan Mindanao, yang rencananya akan berlangsung pada tanggal 15 November 1944.
Pendudukan Morotai ditetapkan sebagai Operasi Tradewind. Pendaratan dijadwalkan berlangsung pada tanggal 15 September 1944, hari yang sama dengan pendaratan Divisi Marinir ke-1 di Peleliu–bernama kode Operasi Stalemate II.
Divisi Marinir ke-1 bisa merujuk ke Divisi Marinir ke-1 (1st MARDIV), Korps Marinir Amerika Serikat, yang bermarkas di Camp Pendleton, California. Divisi ini adalah satu dari tiga divisi tugas aktif di Korps Marinir saat ini, adalah pasukan tempur darat ekspedisi multiperan berkekuatan 22.000 personel. Divisi ini juluki The Old Breed.
Peleliu (atau Beliliou) adalah sebuah pulau di negara kepulauan Palau. Bentuk Peleliu, bersama dengan dua pulau kecil di timur laut, merupakan salah satu dari enam belas negara bagian di Palau. Peleliu terletak di timur laut dari Angaur dan barat daya Koror. Pulau ini terkenal sebagai lokasi Pertempuran Peleliu dalam Perang Dunia II.
Jenderal Douglas MacArthur mengkhawatirkan ancaman terhadap sayap kanannya dalam pergerakan dari Nugini ke Mindanao yang ditimbulkan oleh lapangan udara Jepang di Peleliu di Kepulauan Palau, dan di Morotai di Kepulauan Maluku.
Bersama Laksamana Chester William Nimitz yang adalah Panglima Armada Pasifik Amerika Serikat selama Perang Dunia II, sebuah jabatan yang membawahi angkatan darat dan angkatan laut, kedua komandan sepakat untuk menyerang kedua pulau tersebut pada 15 September 1944, Jenderal Douglas MacArthur menyerang Morotai, dan Laksamana Chester William Nimitz menyerang Peleliu.
Menurut sumber, jumlah korban dalam Pertempuran Morotai sangat bervariasi. Pada periode invasi awal, Sekutu sekitar 57.020 korban dengan 30 tewas, 85 luka, dan 1 hilang. Pihak Jepang 300 tewas, dan 13 orang ditangkap pada periode yang sama.*** (dari berbagai sumber)
Pewarta: Iwan Ngadiman