Manado, Merdeka17.id – Klarifikasi Juru Bicara Gubernuran Denny Mangala terhadap kritikan bahwa Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus hanya melakukan pencitraan dan acara seremoni, khususnya ketahanan pangan sebagaimana yang sudah dilakukan Gubernur, dikritisi tajam oleh pengamat dan pemerhati pangan.
Mengutip pemberitaan media ini sebelumnya, Denny Mangala menjelaskan bahwa untuk memujudkan ketahanan pangan, Gubernur mendorong perluasan areal sawah untuk tanaman padi, yang tercermin dari penambahan luasan areal sawah di hampir semua kabupaten/kota pada RTRW (Rencana Tata Ruang dan Wilayah) masing-masing daerah yang diikuti dengan pemberian bantuan alsintan, pupuk, bibit, dan pompa air.
Selain itu, ASN juga didorong untuk menjadi contoh dalam menciptakan ketahanan pangan melalui penanaman tanaman kebutuhan pokok sehari-hari seperti cabe, tomat, dan bawang merah.
Cetak di Mana?
Pengamat sekaligus pemerhati pangan Ir. Alvin Pongtuluran, M.Si. mengkritisi bahwa jika perluasan areal (atau cetak sawah) tanaman pangan khususnya padi, mau cetak di mana? “Jangan-jangan areal sawah yang sudah pernah dicetak, lantas terbengkalai, kemudian dibudidaya kembali, kemudian dibilang cetak ulang. Ini namanya revitalisasi lahan, bukan cetak,” tegas Ir. Alvin Pongtuluran, M.Si.
Diingatkan, “Ini perlu diawasi dan dicermati dengan ketat/seksama. Harus jelas betul posisi lokasi desa/wilayah dan titik koordinatnya harus akurat, jika dikatakan telah mencetak sawah,” kata Ir. Alvin Pongtuluran, M.Si.
Dia juga menyinggung bahwa di beberapa tempat, contohnya di daerah Kakas, ada areal sawah yang sudah berubah fungsi. Sekarang dijadikan rumah makan, penginapan, ataupun dijual ke pihak lain untuk didirikan bangunan.
Harga Selangit
Sebagaimana keluhan tokoh agama dan tokoh masyarakat di Sario Dalam (Kelurahan Titiwungen, Kota Manado) bahwa mulai dari bawang, rica, dan tomat (barito), batang bawang, bahkan beras harganya sudah selangit. “Pada kondisi saat ini, harga ini yang lebih penting harus diawasi oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara,” pungkas Ir. Alvin Pongtuluran, M.Si.***
Pewarta: Iwan Ngadiman