Merdeka17.id – Meskipun masih bergabung dengan sekolah lain namun SD GMIM XVI Manado sukses meggelar ANBK (asesmen nasional berbasis komputer) selama 2 hari pada gelombang kedua.
Ketika ditemui pada Rabu, 06 November 2024, Kepala Sekolah Troitje Balansawang, S.Pd., M.Pd. mengatakan, peserta ANBK sudah digodok dengan maksimal melalui pelatihan dan simulasi serta gladi bersih. Ini dimaksudkan agar ANBK bisa dikerjakan dengan baik dan bisa meningkatkan Rapor Mutu Pendidikan.
Troitje mengatakan, kemampuan literasi dan numerasi perlu ditingkatkan. Apalagi numerasi yang masih ada item merah maka perlu diperbaiki lewat ANBK.
Diakui tidak mudah untuk meningkatkannya karena siswa kelas 5 saat ini adalah produk Covid-19 yang pada masa itu mereka masih duduk di kelas 1 dan 2. Selama 2 tahun mereka tidak belajar tatap muka tapi hanya daring.
Di sisi lain, ANBK bertujuan untuk mengukur kinerja guru dan kepala sekolah serta kemampuan siswa selama mengikuti pembelajaran di lingkungan sekolah. “Kami tetap berupaya mempersiapkan mereka karena ANBK menentukan nilai Rapor Mutu Pendidikan dari satuan pendidikan,” kata Troitje Balansawang.
Dikatakan, SD GMIM XVI Manado berkomitmen untuk mencerdaskan anak bangsa secara maksimal. Peserta didik diberikan pembelajaran Kurikulum Merdeka yang juga mengutamakan pembentukan karakter siswa.
“Menciptakan Profil Pelajar Pancasila ditempuh dengan memaksimalkan berbagai proyek,” ungkapnya.
Bahasa Jepang
Pantauan media ini, SD GMIM XVI Manado menerapkan kurikulum yang berbeda, yakni memberikan mata pelajaran Bahasa Jepang dan Bahasa Inggris. “Kebetulan ada tenaga pengajarnya maka dimaksimalkan untuk memberikan nilai tambah bagi para lulusan SD GMIM XVI Manado,” ujarnya.
Tak heran pada hari hari tertentu terutama saat mata pelajaran Bahasa Jepang misalnya, semua murid dalam percakapan sehari-hari menggunakan Bahasa Jepang.***
Kontributor: Meldi Sahensolar
Editor: Iwan Ngadiman