Merdeka17.id – Sebanyak 696 guru di Provinsi Sulawesi Utara bertarung dalam Uji Kompetensi Kenaikan Jenjang (UKKJ) Jabatan Fungsional Guru yang dilaksanakan serentak pada Selasa, 30 April 2024.
Untuk tahun 2024 ini, menurut Kepala BGP Provinsi Sulut Arianto Batara sebagai penanggung jawab UKKJ JF Guru, dilaksanakan di 14 kabupaten kota yang memenuhi formasi kenaikan jenjang jabatan tahun 2024 Provinsi Sulut.
Ditambahkan, untuk mengikuti UKKJ JF Guru harus memenuhi beberapa kriteria, seperti kelayakan untuk naik jenjang. Selain itu, guru akan melewati fase tahapan, mulai dari terundang di aplikasi SIMPKB, pendaftaran, serta verifikasi dan validasi.
Sebanyak 26 Tempat Uji Kompetensi (TUK) menjadi tempat pelaksanaan UKKJ JF Guru. Dari data yang ada, 696 peserta ini dibagi menjadi: (1) kenaikan jenjang dari Ahli Pertama ke Ahli Muda sebanyak 267 guru; (2) kenaikan jenjang dari Ahli Muda ke Ahli Madya sebanyak 428 guru; dan (3) kenaikan jenjang dari Ahli Madya ke Ahli Utama sebanyak 1 (satu) guru.
Berdasarkan laporan, pemantauan langsung yang dilakukan oleh Tim Pemantau dari BGP Provinsi Sulut bahwa pelaksanaan UKKJ JF Guru ini pada Selasa, 30 April 2024 sejak pukul 07.30 – 15.00 WITA berlangsung lancar dan tidak ada kendala berarti.
Walaupun ada hujan deras yang cukup lama di daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kota Kotamobagu, dan sekitarnya bahkan erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro yang terjadi pada tanggal yang sama dengan pelaksanaan UKKJ ini tapi seluruh rangkaian pelaksanaan UKKJ ini berjalan lancar.
Menurut PIC UKKJ JF Tahun 2024 Provinsi Sulut, yakni Koordinator Tim Kerja Kemitraan, Humas, dan Pemberdayaan Komunitas Deivy E.J. Rasubala, S.E. bahwa, selain Tim Pemantau dari BGP Provinsi Sulut, ada dua orang Pemantau dari Kemdikbudristek yang hadir memantau di Kota Manado, yakni: Puji Nurhayat (Puput) dari Tim Asesmen GTK 02 dan Dwi dari GTK UKKJ Monitoring Evaluasi.
Dikatakan, di Provinsi Sulawesi Utara sendiri moda pilihan UKKJ JF Guru adalah luring. Walaupun begitu, oleh Kemdikbudristek memberi pula opsi daring.
Laporan Pemantauan
Sementara itu, dilaporkan dari SMP Negeri 2 Kota Bitung bahwa UKKJ ini berjalan lancar. Ada 16 peserta yang hadir. Kenaikan jenjang dari Ahli Pertama ke Ahli Muda ada 4 guru, dan dari Ahli Muda ke Ahli Madya ada 12 guru. Peserta datang tepat waktu. Pengawas dan Penanggung Jawab bisa bekerja sama dengan baik bahkan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bitung Fonny Tumundo, S.Pd., M.Pd. juga hadir.
Kabupaten Bolaang Mongondow Timur
Dari SMP Negeri 1 Tutuyan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur juga dilaporkan bahwa ada 4 guru yang ikut UKKJ dari Ahli Pertama ke Ahli Muda. Sangat disayangkan, menurut laporan, selain Pengawas datang terlambat karena hujan, TUK-nya tidak dibersihkan hingga UKKJ dimulai pukul 07.30 WITA.
Kabupaten Minahasa Tenggara
Laporan juga datang dari SMP Negeri 1 Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara bahwa hujan deras yang lama menyertai UKKJ ini menyebabkan tiga peserta terlambat karena alasan keamanan dari bahaya longsor dan banjir. Ada 4 ruang yang disediakan namun Ruang D ketika dibuka ternyata lantainya telah digenangi air. Petugas dari sekolah pun yang dipimpin oleh Ferry Slat sangat tanggap dengan segera menyiapkan ruang baru. Dilaporkan, tidak ada kendala teknis yang berarti selain lupa password dan koneksi internet buruk sesaat.
Pelaksanaanya dibagi menjadi 2 sesi, yakni dari Ahli Pertama ke Muda sebanyak 23 guru (2 ruang), dan dari Ahli Muda ke Ahli Madya sebanyak 35 guru (2 ruang).
Untuk Kabupaten Minahasa Tenggara, dilaporkan pula bahwa ada satu peserta yang direkomendasikan mengulang pada Agustus 2024 karena berhalangan hadir dengan alasan hujan sangat deras selama beberapa jam, takut adanya genangan air tinggi di beberapa ruas jalan, takut bahaya longsor, kendaraan rusak, dan rumah jauh dari lokasi TUK.***
Pewarta: Debora Ngadiman
Editor: Iwan Ngadiman