Merdeka17.id – Untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan maka SD Negeri 116 Manado butuh bantuan pembuatan paving di halaman sekolah tersebut.
SD Negeri 116 Manado terletak di Jalan Daan Mogot, Kelurahan Paal Empat, Kecamatan Tikala, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara. Sekolah ini didirikan pada tahun 1910, menggunakan kurikulum belajar SD tahun 2013, status akreditasi grade B dengan nilai 84 (akreditasi tahun 2013) oleh BAN-S/M (Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah).
Kepala Sekolah Juliana Agnasye B. Poluan, S.Pd. berpendapat bahwa sekolah ini terletak di tengah kota di mana kondisi halaman sekolah masih tanah sehingga akan becek di saat hujan dan berdebu di musim panas.
Hal ini akan menyebabkan anak merasa tidak nyaman bermain di halaman yang masih tanah. “Kami sudah mengajukan permohonan ke kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Manado,” ungkap Juliana Agnasye B. Poluan.
Optimis Meningkat
Sejak dipercayakan memimpin SD Negeri 116 Manado, Juliana Agnasye B. Poluan sudah banyak melakukan perubahan antara lain kegiatan belajar mengajar, penerapan disiplin bagi siswa dan dan guru, dan menata lingkungan sekolah.
Tak heran satuan pendidikan yang tadinya kurang terurus kini makin bersinar. Baik guru maupun siswa makin percaya diri dalam mengikuti bebagai kegiatan di luar sekolah, baik akademik maupun non akademik.
Kemampuan literasi dan numerasi juga mengalami peningkatan yang signifikan, padahal tadinya sangat memiriskan.
Ketika ditemui pada Jum’at, 25 Oktober 2024 di kantornya, Juliana Agnasye B. Poluan tampak optimis bahwa Rapor Pendidikan tahun 2024 ini akan mengalami peningkatan lewat pelaksanaan ANBK (asesmen nasional berbasis komputer) yang akan dimulai sejak Senin, 28 Oktober hinga awal November 2024.
SD Negeri 116 Manado sendiri telah melaksanakan gladi bersih secara mandiri, diikuti 7 peserta dari kelas 5. Tidak ada sekolah yang bergabung. Berbagai simulasi sudah dilakukan agar peserta terbiasa menggunakan komputer. Juga kisi-kisi soal ANBk dijadikan bahan simulasi.
“Kami fokus memperkuat kemampuan literasi dan numerasi siswa yang menjadi indikator penilaian Rapor Pendidikan.”
Selain itu, kemampuan guru terus digenjot termasuk metode mengajar serta bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan bagi peserta didik selama berada di lingkungan sekolah.
Mengajar Dengan Hati
Mantan guru SD Negeri 02 Manado ini memberi wejangan, guru harus membuat siswa senang berada di sekolah. Makanya pola pikir guru dalam proses KBM (kegiatan belajar mengajar) harus diubah: “selalu mengajar dengan hati”.
“Saya mengajak teman-teman untuk menjadi guru yang dirindukan siswa. Perlu ada pendekatan khusus agar anak-anak tetap semangat belajar,” kata Juliana Agnasye B. Poluan.***
Kontributor: Meldi Sahensolar
Editor: Iwan Ngadiman