Merdeka17.id – Untuk mengimbangi pengaruh IT (informasi teknologi) di mana anak didik lebih suka main game maka SD Negeri 103 Manado mulai mengembangkan permainan tradisional melalui kegiatan P5 (proyek penguatan profil pelajar Pancasila).
Kepala Sekolah Masje Liow, S.Pd. saat ditemui pada Jum’at, 13 September 2024 mengatakan, permainan tradisional mulai digalakkan pada tahun ajaran baru 2024/2025. “Selain sebagai sarana hiburan, permainan tradisional juga adalah sarana pembelajaran bagi generasi muda untuk memahami nilai-nilai kebersamaan, kerjasama, kerukunan, dan persaudaraan.”
Masje Liow menjelaskan, permainan tradisional melatih kreativitas anak, mengembangkan kecerdasan sosial dan emosional anak, sebagai media pembelanaran nilai-nilai positif dan mengembangkan kemampuan motorik dan biomotorik anak. “Anak anak sangat senang sekali dengan permainan tradisional ini,” ujarnya.
Adapun permainan tradisional yang dikembangkan antara lain lari tempurung, kami kaya-kaya dan kami miskin-miskin, tali tanah, congklak, pk fab batu, egrang (kaki kuda), dan talam gunung atau cenge. “Kegiatan ini masuk P5 dan dilaksanakan seminggu sekali,” kata Masje Liow.
Pemeriksaan Kesehatan
Ditambahkan Masje Liow bahwa SD Negeri 103 Manado juga melakukan pemeriksaan kesehatan anak oleh petugas kesehatan dari Puskesmas Paniki Bawah. Untuk siswa perempuan kelas besar diberikan imunisasi anti kanker serviks. “Anti tetanus dan pemberian obat cacing bagi seluruh siswa.”***
Kontributor: Meldi Sahensolar
Editor: Iwan Ngadiman