Merdeka17.id – Kepala Sekolah SD GMIM 54 Lapangan Manado Gesri Polunggu, S.Pd. bertekad memperbaiki Rapor Pendidikan terutama literasi dan numerasi.
“Perlu kerja keras untuk menaikkan Rapor Pendidikan khususnya menjelang pelaksanaan ANBK (asesmen nasional berbasis komputer),” kata Gesri Polunggu.
Diakui bahwa menangani satuan pendidikan dengan jumlah siswa yang banyak bukan pekerjaan mudah. Sebab kemampuan siswa tidak sama, sementata peserta ANBK ditentukan oleh Kemdikbudristek secara acak.
Siswa kelas 5 SD GMIM 54 Lapangan Manado kini mencapai 90 siswa dari 500 lebih siswa yang terdaftar di Dapodik (Data Pokok Pendidikan) sedangkan peserta ANBK hanya 35 siswa itupun sudah termasuk cadangan.
“Bukan pihak sekolah yang menentukan siapa yang akan menjadi peserta tapi dari Kemdikbudristek,” katanya.
Untuk itu, nama-nama peserta yang terpilih akan digodok secara khusus oleh guru kelas 5 terutama tentang literasi dan numerasi serta akan mengikuti simulasi soal ANBK.
Soal dalam bentuk cerita di mana siswa harus memahami dulu isinya, baru menjawab. “Siswa harus bernalar ketika menjawab soal ANBK,” jelas Gesri Polunggu.
Selain itu, Program Full Day School bagi siswa kelas 4 dan 5 difokuskan pada persiapan ANBK. “Kami sudah melakukan simulasi dengan melibatkan proktor, teknisi, dan peserta ANBK secara mandiri. Tinggal mempersiapkan gladi bersih,” kata Gesri Polunggu.
Ditambahkan, pengimbasan Pandai Berhitung Metode GASING (gampang, asyik, dan menyenangkan) diharapkan bisa menaikkan nilai numerasi. Hanya saja sekokah swasta belum mendapat bagian pengalaman Gasing. “Mudah mudahan ke depan bisa diikutkan,” harapnya.
SD GMIM 54 Lapangan Manado adalah satu-satunya sekolah GMIM di Kota Manado yang mengoleksi jumlah siswa terbanyak. Padahal banyak sekolah negeri dan swasta lain di sekitar sekolah tersebut.
Lokasinya yang strategis menjadikan sekolah ini sangat diminati karena orang tua dengan mudah antar jemput anak. Selain itu, fasilitas yang tersedia cukup lengkap, juga guru-guru yang profesional, serta gedung sekolah yang representatif.
“Selama penerimaan siswa baru kami tidak pernah promosi, baik di media sosial ataupun media online. Justru pelamar datang langsung, bahkan banyak yang pindahan dari daerah lain,” pungkas Gesri Polunggu.***
Kontributor: Meldi Sahensolar
Editor: Iwan Ngadiman