Merdeka17.id – Telah belasan tahun Batu Penjuru Ministry eksis, hadir melakukan pelayanan kunjungan ibadah di Gereja Abigail Rutan Manado. Sebulan sekali, Batu Penjuru Ministry yang ber-home base di Jakarta mendapat jadwal pelayanan di Gereja Abigail.
Dan kini setelah mandat penuh dipercayakan oleh Ketua Umum Batu Penjuru Pdt. A.S. Maringka kepada Pdt. Djeli Wisye Massie– dan suami tercinta Kres Sahanggamu–, maka kehadiran Batu Penjuru Ministry menjadi begitu dinantikan ratusan Warga Binaan Nasrani di Rutan Manado setiap kali melakukan kunjungan pelayanan ibadah disana.
Seperti saat Pdt. Djeli Wisye Massie menjadi Khadim dalam pelayanan terkini di Gereja Abigail pada Sabtu sore, 25 Januari 2025. Pengalaman hidup Hamba Tuhan kelahiran Kabupaten Minahasa Tenggara ini penuh liku saat dijamah dari sakit kanker stadium 4 lewat Imunoterapi antara hidup dan mati mampu memberikan inspirasi buat Warga Binaan bahwa selama berserah, tekun berdoa, memberi diri yang terbaik untuk melayani Tuhan, maka Tuhan pasti memperlihatkan mujizatnya.
“Jika Tuhan mampu menyembuhkan saya maka Tuhan juga pasti berbuat yanh sama buat saudara-saudara sekalian di tempat ini,” ujar Pdt. Djeli Wisye Massie yang telah diberikan mandat penuh menjadi Ketua Batu Penjuru Ministry Sulut.
Dalam khotbahnya, Pdt. Djeli Wisye Massie mengambil ayat Alkitab dari Yohanes 15:8-8, di mana Tuhan menepati janji-Nya tepat pada waktunya.
Batu Penjuru Ministry selain Rutan Manado juga kini melebarkan sayap pelayanannya di Lapas Manado, Lapas Perempuan Manado di Tomohon, dan Lapas Papakelan di Tondano. Kendati bertempat tinggal di Jakarta namun Pdt. Djeli Wisye Massie dan suami tercinta selalu hadir tepat waktu untuk mengisi pelayanan di Manado, Tomohon, dan Tondano sesuai jadwal.
“Sebelum di sini kami sebelumnya baru saja melayani di Lapas Perempuan,” tutur Pdt. Djeli Wisye Massie yang begitu bersemangat bila melayani di penjara-penjara itu. Dan, setelah 15 tahun eksis dalam pelayanan penjara, Pdt. Djeli Wisye Massie dan tim telah berkomitmen dengan Sang Pencipta untuk selalu hadir menyentuh jiwa-jiwa rindu dengan siraman firman Tuhan tanpa tidak pernah membawa berkat jasmani buat mereka.***
Kontributor: Paskalis Mitakda
Editor: Iwan Ngadiman