Merdeka17.id – SD Negeri 99 Manado yang terletak si puncak Karombasan Utara, Kecamatan Wanea, terancam ditutup akibat kekurangan siswa.
Pasalnya, saat penerimaan siswa baru tahun ajaran 2024/2025 hanya ada 4 siswa yang mendaftar. Selain itu, siswa yang lulus pada tahun 2024 ini hanya 9 orang.
Kepala Sekolah Robert Wongkar, S.Pd. saat ditemui di kantornya pada Selasa, 23 Juli 2024 mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menjaring siswa baru. Mereka telah door to door ke warga sekitar namun jumlah anak usia sekolah di situ hanya sebanyak itu.
Selain itu, mereka pun agak kesulitan menjaring siswa baru di luar dari lingkungan sekolah dikarenakan letak SD Negeri 99 Manado berada di puncak gunung. Hal ini, antara lain, menyulitkan orang apalagi anak-anak untuk ke sekolah. “Jadi, hanya anak-anak yang tinggal di seputaran sekolah yang berminat mendaftar.”
Guru Penggerak?
Ada asumsi dan harapan, bahwa dengan adanya guru penggerak di sekolah maka bisa menarik minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di sekolah tertentu namun keberadaan itu tidaklah menjamin.
Hal ini dipertegas lagi dengan ungkapan seorang guru penggerak yang bertugas sebagai Wali Kelas 1 bahwa keempat siswa yang sedang ikut MPLS (masa pengenalan lingkungan sekolah) saat ini karena semuanya adalah warga di sekitar sekolah.
Selain populasi anak usia sekolah yang berkurang, minimnya jumlah siswa di SD Negeri 99 Manado diduga disebabkan karena lokasinya yang sulit dijangkau oleh warga yang tinggal di bawah pegunungan.
“Jika tidak ada kemajuan, diprediksi 2-3 tahun ke depan sekolah ini bisa ditutup,” katanya dengan nada prihatin.
Dilema
Diungkapkan Robert Wongkar bahwa jumlah siswa kelas 2 ada 6 siswa. Jadi, seluruhnya berjumlah 48 siswa. Itupun sudah termasuk 4 siswa pindahan.
Melihat kenyataan di atas, menurut Robert Wongkar, sudah ada wacana untuk menggabungkan SD Negeri 99 Manado dengan satuan pendidikan terdekat. Di Kecamatan Wanea ditemui ada SD Negeri 69, 39, 24, 38, dan 100 namun semuanya terletak agak jauh.
Persoalan lain muncul lagi. Apabila SD Negeri 99 Manado ditutup maka imbasnya adalah bagi warga di sekitar sekolah, yakni akan kesulitan mencari sekolah terdekat. “Mereka harus turun gunung lagi,” tukasnya.
Penerima Dana BOS Kinerja
Meskipun tergolong sekolah dengan jumlah siswa sedikit namun SD Negeri 99 Manado pernah mengukir prestasi di bidang akademik dan olahraga, yakni bulu tangkis hingga ke tingkat nasional.
Selain itu, pada tahun 2023 lalu, berkat kinerja Kepala Sekolah Robert Wongkar, maka SD Negeri 99 Manado boleh menerima Dana BOS Kinerja dari Kemdikbudristek. Diberikan karena Robert Wongkar sukses meningkatkan mutu Rapor Pendidikan, antara lain: literasi, numerasi, survei karakter, survei lingkungan belajar, dan pelaporan Dana BOS yang tepat waktu.
Robert Wongkar mengatakan, pihaknya sudah siap dengan pembelajaran Kurikulum Merdeka dan full day school (FDS) yang fokus pada materi anti korupsi, bahasa Inggris, dan TIK di mana kesemuanya didukung dengan tersedianya buku panduan. “Soal buku, kami selalu siap,” pungkasnya.***
Kontributor: Meldi Sahensolar
Editor: Iwan Ngadiman