Merdeka17.id – RSUP Kandou Manado saat ini menuai sorotan publik. Pasalnya, banyak keluhan publik/pasien yang merasa dirugikan namun ditengarai tidak ada itikad baik dari pihak rumah sakit untuk sesegera mungkin diselesaikan bahkan cenderung diabaikan.
Direktur Layanan Operasional dr. Wega Sukanto, Sp.B.T.KV (K) yang sempat ditemui di ruang kerjanya pada Jum’at, 08 November 2024 siang mengakui bahwa pihaknya sedang disibukkan dengan banyaknya laporan yang masuk.
Bahkan Manager Hukum dan Humas RS Kandou Manado Ruslianto Urendeng, S.H. juga menyatakan waktu itu–khusus kasus Iwan– bahwa dirinya langsung melaporkan ke pimpinan semua temuan persoalan di lapangan. Hal ini, tidak menutup kemungkinan dengan laporan yang lainnya.
Walaupun begitu, banyak informasi juga yang diperoleh bahwa semua keluhan dan laporan publik/pasien hingga saat ini sepertinya tidak ditindaklanjuti. Diabaikan dan hilang perlahan seiring bergantinya hari.
Lambannya penanganan keluhan publik/pasien ini diduga karena banyaknya “benalu yang menempel” di seputaran manajemen. Untuk itu, kami membentuk suatu tim untuk mengulik satu per satu pelayanan di RSUP Kandou Manado dan dibuatkan berseri. Berikut uraiannya:
Rabu, 06 November 2024
Parkir Nda Manusiawi
Lokasi: pintu keluar kendaraan depan
Waktu: 11.00-13.00 WITA
Sumber: pengalaman langsung
Setelah dinyatakan boleh pulang, pasien segera meninggalkan rumah sakit. Karcis parkir diberikan ke petugas parkir disertai kata-kata bahwa saya adalah bekas pasien yang dirawat inap dan sudah mau pulang.
Petugas parkir: “Tiga puluh ribu.”
Saya: “Wah, kita baru klaar maso rumah sakit. Skarang somo pulang. Kita pe doi so abis ada pake berobat. Kita pe doi di dompet sisa spuluh ribu. Mo terima, nda?”
Petugas parkir: “Maaf, Pak. Masalahnya Bapak so terdaftar otomatis di sistem. Dan sudah tercetak.”
Saya: “Masalahnya juga, sewaktu kita datang berobat, langsung ditahan rawat inap. Jadi, so nda riki kase kaluar ni oto.”
Petugas parkir: (tampak menelefon seseorang dan diberikan ke saya)
Suara di seberang: “Kapan Bapak balik lagi?”
Saya: “Jum’at lusa.”
Suara di seberang: “Kalau begitu, harap Bapak menyelesaikan pada tanggal tersebut.”
Saya: “Baik.”
Drama ini sering terjadi di parkiran. Antara pasien, keluarga pasien, dengan petugas parkir. Versi saya, kan pasien sudah membayar semua fasilitas layanan dari rumah sakit termasuk parkiran.
Beberapa pengunjung memberi komentar bahwa parkiran di RS Kandou Manado sebaiknya mengabaikan sedikit faktor bisnis atau mencari untung. Karena berbisnis di atas penderitaan orang lain adalah kurang manusiawi.
Selain itu, pelayanan parkir dari Perum Angkasa Pura di RS Kandou Manado sangat kacau. Amburadul. Bahkan petugas satpam mengaku bahwa mereka sering mengatasi macet serta kacaunya parkiran, yang sudah bukan tupoksi mereka.***
–