Merdeka17.id – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menutup Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2024 dengan tajuk “Transformasi Kompetensi Guru Matematika di Era Disrupsi Teknologi” di Aula Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi D.I. Yogyakarta pada Rabu, 13 November 2024.
Acara yang disiarkan langsung melalui Youtube BBGP DIY ini dihadiri oleh 600 guru matematika di Provinsi D.I. Yogyakarta, Wamendikdasmen Atip Latipulhayat, Dirjen GTK Nunuk Suryani, dan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Iwan Syahril.
“Kita harus menghapus stigma matematika sebagai pembelajaran yang sulit dan menakutkan bagi murid. Oleh karena itu, guru matematika harus menjadi guru yang dirindukan para muridnya dengan membuat metode pembelajaran matematika yang menggembirakan,” ujar Mendikdasmen Abdul Mu’ti.
Diungkapkan, matematika merupakan mata pelajaran penting dan menjadi interkoneksi terhadap ilmu pengetahuan lainnya. Menurutnya, matematika menjadi pemantik peserta didik untuk berlatih logika yang benar dan melahirkan pola berfikir yang baik.
“Kita harus mengenalkan matematika kepada peserta didik dengan menjelaskan arti penting matematika. Dengan begitu mereka dapat menyadari makna mendalam dari matematika dan dampaknya untuk masa depan,” katanya.
Lebih lanjut Mendikdasmen Abdul Mu’ti memaparkan kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Di mana, matematika harus mulai dikenalkan kepada murid sejak masa Taman Kanak-kanak (TK). “Mengajarkan matematika bukan berarti hanya belajar menghitung, namun juga melatih motorik untuk mencapai logika yang bagus.”
Mengakhiri sambutannya, Mendikdasmen Abdul Mu’ti memberi motivasi dan pesan semangat kepada seluruh peserta untuk membangkitkan semangat dan optimisme murid untuk belajar matematika.
“Kita harus mengubah pemikiran dan persepsi murid tentang matematika. Sejatinya, semua ilmu penting dan berinterelasi dengan ilmu lainnya. Mari menyampaikan ilmu tersebut dengan suasana yang menyenangkan sehingga pada murid menemukan makna ilmu tersebut untuk kehidupan mereka,” tutup Mendikdasmen Abdul Mu’ti.***
Pewarta: Iwan Ngadiman