DENGAN digelarnya “Pameran Panen Hasil Belajar” di Aula Gedung Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bitung pada Sabtu, 27 April 2024 maka berakhirlah rangkaian Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9 yang telah ditempuh selama 9 bulan oleh para calon guru penggerak di Kota Bitung.
Namun, perjuangan dan pengabdian ini bukanlah akhir. Sebagaimana dikatakan oleh Kepala BGP Provinsi Sulut Arianto Batara bahwa ini adalah awal pengejawantahan dari segala ilmu dan pengetahuan baru untuk dipraktikkan di sekolah tempat mereka membaktikan diri.
Di sisi lain, jika lulus dari pendidikan ini maka tidaklah berlebihan jika merasa bangga karena akan dilantik oleh Dirjen GTK Kemdikbudristek Nunuk Suryani dengan predikat baru sebagai Guru Penggerak. “Setelah dilantik, maka para Guru Penggerak ini akan dikembalikan ke Pemda Kota Bitung dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bitung,” kata Arianto Batara.
Tambah
Dalam pameran, banyak sekali “aksi nyata” yang ditampilkan setelah aksi tersebut diterapkan dalam proses pembelajaran yang berpihak pada siswa sebagai cerminan dari ilmu dan pengetahuan baru yang diperoleh selama pendidikan.
Ada cerita dibalik suksesnya pameran itu. Mempersiapkannya saja sudah merogoh kocek peserta yang lumayan besar. “Bahkan transpor ke lokasi pameran saja manalah cukup?” begitu kata sumber.
Walaupun begitu, suksesnya pelaksanaan pameran ini, maka lunas sudah segala kegalauan. “Pameran Panen Hasil Belajar” merupakan simbol telah berakhirnya semua kegiatan pendidikan yang diikuti oleh 14 guru. Ke depan, peningkatan anggaran pameran adalah masuk akal.
Apresiasi Buku
Sebagai pemerhati pendidikan di Sulut yang banyak meliput program unggulan dari Kemdikbudristek, yakni Program Sekolah Penggerak, dan Program Pendidikan Guru Penggerak merasa sangat bangga dan mengapresiasi lebih ketika para calon guru penggerak Angkatan 9 Kota Bitung meluncurkan buku “Sepenggal Kisah Inspiratif Perjalanan Guru Penggerak Kota Bitung” Editor: Sri Mulyati.
Hal yang sama juga ditunjukkan oleh para pembina pendidikan di daerah ini. Tidak tanggung-tanggung, walaupun dalam keadaan kurang enak badan dan sangat sibuk, Kepala BGP Provinsi Sulut Arianto Batara yang adalah penanggung jawab Program Pendidikan Guru Penggerak di Sulut bersama Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bitung Fonny Tumundo menyempatkan hadir.
Buku antologi ini berisi tentang rangkaian fakta tentang hidup dan kehidupan nan penuh motivasi perjuangan yang patut diteladani berdasarkan latar belakang kisah guru penggerak Angkatan 9 di Kota Bitung.
Penulisnya adalah Nober Gasa, seorang pria kelahiran Kabupaten Tana Toraja yang mengabdikan diri di SMP Katolik Don Bosco Bitung, diserahkan secara simbolis oleh Sang Ketua Kelas Muhammad Yusuf kepada Kepala BGP Provinsi Sulut Arianto Batara yang disaksikan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bitung Fonny Tumundo, Ketua Dewan Pendidikan Kota Bitung Herman Rompis, Pengurus PGRI Kota Bitung, para Kepala Sekolah terundang, Pengawas Sekolah, dan seluruh undangan.
Sekilas pandang, walaupun tidak dihadiri oleh Walikota Bitung, peluncuran buku ini, sebenarnya, mengindikasikan keberhasilan pembinaan pendidikan yang lebih bermutu telah dilakukan oleh Pemda Kota Bitung patut dicontoh karena menopang program Kemdikbudristek dalam hal ini BGP Provinsi Sulut dan BPMP Provinsi Sulut.*** (Iwan Ngadiman)