Merdeka17.id – Sungguh suatu perbuatan tidak terpuji hanya karena sedang menjalani visitasi akreditasi dari BAN-S/M (Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah) Provinsi Sulawesi Utara sampai-sampai proses KBM (kegiatan belajar mengajar) di SMP Negeri 16 Manado pada Selasa, 12 November 2024 terbengkalai hampir 3 (tiga) jam.
Merdeka17.id ketika berada di SMP Negeri 16 Manado sekitar pukul 10.42 WITA menyaksikan bahwa beberapa siswa lalu lalang keluar masuk sekolah. Ketika ditanya, mereka mengatakan bahwa para guru sedang rapat.
Tampak juga ada siswa yang lagi duduk-duduk di luar halaman sekolah bahkan ada yang lagi duduk-duduk di atap rumah monyet. Herannya, ketika ada seorang ibu guru yang keluar halaman sekolah malahan membiarkan siswanya yang lagi duduk-duduk di luar sekolah.
Beberapa saat kemudian lewat beberapa siswa di depan. Ketika ditanya mereka menjawab, “Jam 07.00 sampe 09.00 ada belajar. Sesudah itu …,” ujar seorang siswa laki-laki diplomatis sambil mengangkat bahu.” Saat itu waktu menunjukkan pukul 11.20 WITA.
Skarang lagi akreditasi
Sebelumnya, ketika ditanya di ruangan tentang keberadaan kepala sekolah, beberapa saat kemudian, sekonyong-konyong muncul seorang ibu dengan kesibukan luar biasa, sambil mengatakan di depan pintu bahwa Kepala Sekolah nintau da ka mana? Skarang lagi akreditasi sambil berbalik pergi.
Kepala sekolah pun segera di telefon namun tidak diangkat. Tamu sudah akan beranjak pergi dari sekolah itu tapi tiba-tiba serombongan guru keluar dari pintu ruangan. Salah satunya adalah sang kepala sekolah.
Tak berapa lama, kepala sekolah memboyong para guru keluar sekolah untuk foto bersama dengan 2 orang tamu yang terindikasi adalah asesor BAN-S/M (Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah) Provinsi Sulawesi Utara.
Sesudah foto-foto, beberapa tamu menegur ibu tadi–yang menurut pengakuannya adalah seorang guru– karena dianggap berbohong dalam memberikan keterangan. Eh, malah balik memarahi tamu bahkan menuduh berkata tidak benar.
“Demi pelayan kita bersumpah. Nda bilang bagitu!” kata ibu itu dengan suara melengking.
Tamu pun menjawab: “Silahkan, Bu. Sumpah demi pelayan.”
Tampaknya, ibu guru ini pintar akting.
Dalam say hello singkat dengan salah satu asesor, asesor tersebut memberi sein bahwa yang itu adalah Kepala Sekolah SMP Negeri 16 Manado. Serta merta tamu menoleh dan bertanya, “Yang mana?”
Malah dijawab dengan main-main oleh sang kepala sekolah sambil ketawa-ketawi kuda menunjuk ke seorang ibu. Si ibu pun balik menunjuk ke kepala sekolah.
Beberapa saat kemudian, kepala sekolah tersebut keluar lagi mengajak beberapa tamu untuk makan siang. Bahkan masih sempat menantang tamu akan diajari tentang akreditasi.
Atas tindakan yang tidak profesional dalam jabatan karena hanya main-main maka kapasitas Kepala Sekolah SMP Negeri 16 Manado dipertanyakan. Selain itu, kualitas proses akreditasi menjadi tanda tanya karena merugikan jam belajar para siswa.
Hingga berita ini diturunkan, belum terkonfirmasi ke Kadis Dikbud Kota Manado dan Ketua BAN-S/M (Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah) Provinsi Sulawesi Utara.***
Pewarta: Iwan Ngadiman