Merdeka17.id – Meningkatnya jumlah siswa baru di SD Negeri 36 Manado pada tahun ajaran 2024/2025 menyebabkan pihak sekolah harus melakukan pengadaan meubeler berupa meja dan kursi sebanyak 50 set.
Demikian Kepala Sekolah SD Negeri 36 Manado Marta Torar ketika ditemui di kantornya pada Senin, 29 Juli 2024 lalu. “Peningkatannya signifikan, yakni 70 siswa. Jumlah tersebut termasuk siswa pindahan dari sekolah atau daerah lain karena mengikuti orang tua yang pindah tempat pekerjaan.”
Ditambahkan, untuk tahun 2024 ini ada 50 siswa yang lulus. Kendati harus berkompetisi dengan sekolah terdekat, baik negeri ataupun swasta, pihaknya tidak mengurungkan pengadaan meubeler ini.
Dijelaskan, selama masa transisi dari PAUD ke tingkat SD yang menyenangkan, berjalan lancar, aman, dan terkendali. MPLS (masa pengenalan lingkungan sekolah) sebagai wadah bagi siswa baru untuk menyesuaikan diri, mendapat teman baru, dan suasana baru, semuanya sesuai aturan dan digelar selama 10 hari.
“Anak-anak mampu menyesuaikan diri. Sebagian besar makin mandiri dan tidak lagi bergantung pada orang tua,” ungkap mantan Kepala Sekolah SD Inpres Winangun ini meyakinkan.
Kurikulum Merdeka
Dijelaskan, sekolahnya sudah menggunakan Kurikulum Merdeka sehingga guru-guru dipersiapkan dengan baik agar memiliki kompetensi yang mumpuni. “Sebelumnya, para guru sudah diikutkan IHT (in house trainning) untuk memaksimalkan Platform Merdeka Mengajar,” jelas Marta Torar.
Bagaimana dengan program full day school (FDS)? SD Negeri 36 Manado sudah siap untuk melaksanakannya dan lagi menunggu instruksi dari pimpinan. Tahap pertama, yang disasar adalah siswa kelas 4 dan 5 di mana pelaksanaannya setiap Senin dan Selasa.
Materinya adalah pembelajaran anti korupsi, pengolahan sampah, dan bahasa Inggris dalam bentuk conversation. Untuk memaksimalkan proses pembelajaran, Marta Torar memastikan setiap kelas maksimal diisi 28 siswa.***
Kontributor: Meldi Sahensolar
Editor: Iwan Ngadiman