Merdeka17.id – Kepala Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulut Dr. Femmy Suluh, M.Si. membuka secara resmi kegiatan Bimbingan Teknis Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran Melalui Penguatan Literasi. Kegiatan yang diselenggarakan oleh BPMP Provinsi Sulut berjumlah 10 angkatan diikuti oleh para kepala sekolah dan guru SD se-Provinsi Sulut dan akan berlangsung hingga akhir Oktober 2023.
Acara pembukaan khusus angkatan 1 ini berlangsung di lantai 6 Hotel Aryaduta Manado pada Selasa, 03 Oktober 2023. Selanjutnya, untuk angkatan berikut akan dilaksanakan di BPMP Provinsi Sulut, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, dan Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Femmy Suluh dalam arahan dan wejangannya mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Sulut dalam hal ini Gubernur Prof. (HC) Dr. (HC) Olly Dondokambey, S.E. dan Wakil Gubernur Drs. Steven Kandouw memberi apresiasi dan terima kasih atas kolaborasi untuk beragam kegiatan yang diinisiasi oleh Kemendikbudristek melalui balai-balainya yang ada di Provinsi Sulut.
Ada hal menarik yang diungkap oleh Femmy Suluh ketika berkunjung ke sekolah-sekolah, yakni ketika bertanya ke anak-anak apa cita-cita mereka? Saat ditanya siapa yang bercita-cita menjadi guru, tidak ada anak yang angkat tangan. “Nah, ini tantangan buat kita. Ajari anak-anak untuk mengenal dan mencintai profesi guru. Jangan sampai kita lost of teacher,” kata Femmy Suluh seraya menambahkan, “Suatu waktu jangan sampai so nda ada yang mo jadi guru, siapa yang mo mengajar?”
Pemulihan Pembelajaran
Kepala BPMP Provinsi Sulut Dr. (C) Febry H.J. Dien, S.T., M.Inf.Tech (Man) dalam sambutan pengantar dan penguatannya kepada para peserta mengatakan bahwa pelaksanaan bimbingan teknis (bimtek) ini kata kuncinya adalah pemulihan pembelajaran. “Dua dari tiga siswa kita tidak belajar gara-gara Pandemi Covid-19. Penelitian PISA (Program for International Student Assessment, red) menunjukkan bahwa 70% anak-anak kita yang berumur 15 tahun ke bawah itu nilai literasi numerasinya di bawah standar minimum. Keadaan ini oleh Kemendikbudristek melakukan beberapa terobosan yang harus menjawab kebutuhan mengatasi krisis pembelajaran,” jelas Febry H.J. Dien.
Menindaklanjuti krisis pembelajaran ini maka BPMP Provinsi Sulut sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya melakukan kegiatan bimtek yang dirancang khusus agar tepat sasaran. “Sepulang dari kegiatan ini, minimal, ada persamaan persepsi dulu, yakni bagaimana menjadi pendidik dan tenaga kependidikan yang terbaik sehingga proses transformasi terjadi,” nasihat Febry H.J. Dien seraya menambahkan, “Harus ada perbedaan antara cara mengajar lama dengan yang di masa sekarang. Kalau dulu suka marah-marah di depan kelas, sekarang harus senyum.”
Febry H.J. Dien berharap agar selama 3 hari ini ada 3 hal yang harus dibawa pulang, yakni, pertama, dapat ilmu baru; kedua, dapat teman baru; dan ketiga, pulang tidak sia-sia. Selanjutnya, BPMP Provinsi Sulut akan datang kembali ke sekolah untuk melakukan evaluasi.
1220 Orang
Sebelumnya, Kasubag Umum BPMP Provinsi Sulut Dr. Deysi Sampul, S.Kom., M.Si. dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan ini ada 10 angkatan. Angkatan 1 ini diikuti oleh 79 SD di mana setiap SD terdiri dari satu kepala sekolah dan satu guru. Kegiatan ini berlangsung sejak tanggal 3 – 5 Oktober 2023 dengan 158 peserta.
Peserta angkatan 1 dari Kabupaten Minahasa Tenggara 10 SD, Kabupaten Minahasa Utara 12 SD, Kota Bitung 4 SD, Kota Kotamobagu 1 SD, Kota Manado 15 SD, Kabupaten Minahasa Selatan 8 SD, Kabupaten Minahasa 3 SD, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara 14 SD, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur 10 SD, dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan 5 SD.
Mereka akan dibagi dalam 4 kelas yang didampingi oleh 8 fasilitator dan 8 co-fasilitator. “Para fasilitator sudah dilatih di Makassar melalui ToT Bimtek Benahi Literasi dan Pemanfaatan Buku Bacaan Bermutu pada 25 – 27 September 2023 lalu. Selain itu, BPMP Provinsi Sulut juga melatih kembali para fasilitator dan co-fasilitator pada 29 – 30 September 2023,” jelas Deysi Sampul.
Ditambahkan, pada pelatihan kembali itu diikutkan juga para panitia dari BPMP Provinsi Sulut, BGP Provinsi Sulut, Balai Bahasa, Balai Pelestarian Kebudayaan Provinsi Sulut, dan Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulut.
Dilaporkan pula, kegiatan ini dikhususkan untuk 205 sekolah yang menerima bantuan buku bermutu dari Kemendikbudristek tapi belum diintervensi oleh Kemendikbudristek. “Ke depan ada 455 SD yang terundang, dan juga SD yang masuk kategori 1 untuk rapor pendidikan yang perlu penguatan literasi,” kata Deysi Sampul.
Jadi, jumlah angkatan 1 – 10 ada 660 SD di mana BPMP Provinsi Sulut akan mendampingi para kepala sekolah dan guru sebanyak 1220 orang hingga akhir Oktober 2023 ini.***
Pewarta: Debora Ngadiman
Editor: Iwan Ngadiman