Merdeka17.id – Keberadaan gas melon (3 kg), sejak Jum’at, 10 Oktober 2025 mulai dirasakan langka bahkan menghilang di beberapa wilayah Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, dan sekitarnya.
Berdasarkan laporan dan keluhan warga maka Merdeka17.id melakukan survei lapangan di beberapa warung/kios pedagang pengecer kecil di wilayah Kayu Bulan, Malalayang, Kleak, Bahu, seputaran Kampus Unsrat, Sario Tumpaan, Sario, bahkan Desa Sea Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara pada Senin, 13 Oktober 2025 pukul 07.30-09.00 WITA.
Didapati memang benar terjadi kelangkaan gas 3 kg. “Gas kosong,” begitu komentar para pedagang yang sempat ditemui.
Beberapa pedagang dimintai pendapatnya, apa penyebab kelangkaan gas 3 kg tersebut, rata-rata menjawab bahwa fenomena kelangkaan ini sudah lumrah terjadi di saat hari-hari besar, yakni menjelang Perayaan Natal bagi umat Kristiani di daerah Nyiur Melambai.
“Kami lagi menunggu agen menjualnya. Kalo tidak ada begini (gas tidak ada, red), berarti agen nyanda ba jual,” begitu rata-rata komentar para pedagang pengecer kecil ini.
Selanjutnya, tim menyusuri hingga di salah satu agen yang terletak di Lingkungan II Kelurahan Sario, Kecamatan Sario, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, di situ tampak berjubel antrian. Jumlah tabung yang dibawa oleh calon pembeli bervariasi dari 1 tabung hingga 6 tabung bahkan lebih.
Beberapa motor ditemui memuat lebih dari 4 tabung, bahkan ada warga yang bolak-balik mengantri. Suasana pagi itu, tampak lain dari waktu-waktu sebelumnya. Masyarakat berlomba dan berbondong untuk mengantre membeli gas.
Untungya, atas inisiatif beberapa warga di situ, berpartisipasi mengatur jalannya antrian agar tertib. Warga yang mengantri dengan satu atau maksimal 2 tabung diprioritaskan. “Kami juga memprioritaskan adalah warga setempat,” ujar Very Malonda.
Hingga berita ini dipublikasikan, belum bisa mengkonfirmasi ke pihak yang kompeten tentang kelangkaan gas melon 3 kg ini.***
Pewarta: Iwan Ngadiman