Manado, Merdeka17.id – Sebagai upaya proaktif menciptakan lingkungan akademik yang aman dan bebas dari kekerasan, Unit Pengembangan Akademik (UPA) Bimbingan dan Konseling Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) menyelenggarakan Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan. Acara penting ini digelar secara daring melalui platform Zoom pada Selasa, 28 Oktober 2025.
Pelatihan menghadirkan narasumber utama Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M.Si.–Ketua Satgas PPK Universitas Sebelas Maret (UNS)– yang memiliki rekam jejak signifikan dalam penanganan kekerasan di perguruan tinggi.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Unsrat Prof. Ir. Arthur Gehart Pinaria, M.P., Ph.D., dan dihadiri oleh Ketua UPA Bimbingan dan Konseling sekaligus Ketua Tim Satgas PPKS Unsrat Dr. Ir. Josephine L. Pinky Saerang, M.P., Sekretaris Tim Satgas PPKS Unsrat Dr. Leviane Jackelin Hera Lotulung, S.Sos., M.I.Kom., perwakilan UPTD PPA Provinsi Sulut, para dosen, anggota Satgas PPK Unsrat, serta sekitar 80 mahasiswa.
Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M.Si. memaparkan landasan hukum dari Permendikbudristek Nomor 55 Tahun 2024 dan menguraikan enam bentuk kekerasan yang perlu diwaspadai di lingkungan kampus, termasuk menyoroti “relasi kuasa timpang” sebagai salah satu akar masalah utama. Beliau juga berbagi strategi efektif yang diterapkan UNS, mulai dari pencegahan melalui edukasi hingga mekanisme penanganan kasus.

Menanggapi potensi sorotan publik terhadap kasus, Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M.Si. menekankan fokus pada penanganan yang berintegritas. “Tetapi kalau bagi kami, persoalannya itu bukan pada persoalan kasusnya itu viral atau tidak viral, tetapi yang paling penting adalah perguruan tinggi itu bisa melakukan baik pencegahan maupun penanganan secara profesional,” tegasnya saat sesi presentasi.
Melalui pelatihan ini, diharapkan Satgas PPK Unsrat dan seluruh civitas academica yang hadir dapat bersinergi lebih kuat, membangun kepercayaan, dan mendorong keberanian melapor (speak up). Langkah ini menjadi bagian penting dari komitmen Unsrat untuk mewujudkan kampus yang inklusif dan aman bagi seluruh warganya.***
Penulis: Vira Emelin Kumaat, Desweetny Miyuki Violletta Singon
Editor: Iwan Ngadiman

